Genealogi dan Perkembangan Sektarianisme dalam Islam

Abstract

Artikel ini mengulas tentang realitas bahwa fenomena sektarian di kalangan umat Islam menjadi sebuah keniscayaan. Berawal dari sebuah perbedaan paradigma tentang dogma agama, kerap kali penganut sekte tertentu cenderung menampakkan perselisihan bahkan melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap penganut sekte lain. Sistem keyakinan yang dianut umat beragama sangat potensial dicampuradukkan dengan urusan eksternal dari keyakinan itu sendiri, yang menyebabkan peluang ambisi dan kepentingan sesaat bercokol serta mengakar hingga berpengaruh pada cara memahami dogma agama. Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif dengan model studi kepustakaan, di mana mesti mengkaji serta menelaah berbagai sumber kepustakaan seperti buku, artikel jurnal, dan karya ilmiah resmi lain untuk mendapatkan informasi yang berimbang dan komprehensif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor muncul dan berkembangnya sektarianisme dalam Islam adalah liarnya ambisi kekuasaan yang disangkutpautkan dengan dogma luhur agama sehingga menyebabkan munculnya sikap antiagama disebabkan kesulitan dalam membedakan antara agama dan hasrat kekuasaan; fanatisme kesukuan yang membabi buta telah menjadikan agama sebagai ajang perebutan legitimasi eksistensi golongan serta pengaruh; dan adanya status hukum yang bersifat zhanni (dugaan) dalam Alquran yang disikapi dengan pola pikir dan interpretasi yang tidak tepat semakin menebalkan sekat perselisihan di kalangan umat. Ketiga unsur tersebut menjadikan sektarianisme dalam semakin berkembang dalam waktu yang lama.