Pendidikan Menurut John Dewey dan Al-Ghazali

Abstract

Pendidikan merupakan hal penting dalam proses bimbingan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan sebagai sarana penting dalam penanaman nilai-nilai kemanusiaan sehingga tercipta manusia yang bermoral dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam penulisan karya ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis masalah yang dibahas dengan jalan mengumpulkan data-data lalu diambil kesimpulan dari berbagai literatur. Hasil penelitian ini adalah (1) pemikiran pendidikan John Dewey bersifat radikal, karena berangkat dari perjuangannya yang melawan berbagai bentuk proses pendidikan yang tidak berdasarkan pada potensi peserta didik. Metode yang ia gunakan adalah metode problem solving dan learning by doing. (2) Pemikiran konsep yang ditawarkan oleh Al-Ghazali bercorak religius yang dipengaruhi oleh penguasaannya di bidang sufisme. Tujuan pendidikannya adalah takarub kepada Allah yang bermuara pada kebahagiaan dunia dan akhirat, mengembangkan potensi manusia serta membentuk manusia yang berakhlak. Metode pendidikannya yakni metode keteladanan dan metode pembiasaan. (3) Komparasi pendidikan antara John Dewey dan Al-Ghazali dapat dilihat dari sisi persamaan maupun perbedaannya. Persamaannya terletak pada pengakuannya tentang setiap manusia terdapat potensi bawaan yang juga sama-sama muncul dari sosiokultural. Perbedaannya adalah John Dewey dengan corak pemikiran yang radikal mencetuskan konsep pendidikan demokrasi dalam usaha kesadaran kritis menuju humanisasi. Sedangkan Al-Ghazali dalam pemikirannya memilki corak religius, ia mencetuskan konsep berbasis Islam, yang menekankan pada sisi spiritualitas dan nilai-nilai moral.